Untuk seorang teman, yang tidak bisa membaca notes ini...
Banyak hal yang tak pernah bisa kita duga, karena hidup ini bukan aturan kita. Kita memang berdiri pada kaki kita sendiri, tp bukan berarti arah jalan yang kita inginkan itu mengikuti keinginan pribadi
Teman,
Aku akan menulis beberapa hal, ketika aku mendengar tangis itu, ketika aku menatap mata itu, ketika ku rasa getir itu. Yang aku rasa saat itu adalah sakit.
Segalanya menjadi kelabu dalam sekejap, semua yang dibangun hangus tanpa sisa, segalanya yang dimiliki entah kemana dan semua yang dibanggakan kini sudah tidak ada artinya.
Apa arti kehilangan itu? Untuk mencipta tangiskah? Atau untuk mencari simpati kah? Apa salah satu dari kalian pernah menginginkan ada diposisi ini? Atau ada dari kalian yang bahagia ketika teman kalian berkutat dalam lingkaran pahit yang tak pernah bersudut ini?
Sungguhpun aku tak begitu dalam mengenalnya, tapi aku tau, dia tidak berhak berada diposisi seperti ini. Dia harus melewati ini semua sendirian, belum ada yang bisa menetramkannya dari kemirisannya menatap hidup, mendamaikannya dengan lingkungan dan membuka matanya, bahwa ini adalah kehidupan yang memang harus dijalaninya dengan tangan terbuka.
Dan ikhlas...
Semua sudah terjadi, dengan ataupun tanpa mereka, kamu tetap harus berjalan lagi. Jalani hari, temani mentari, bersahabatlah dengan bintang dan sambutlah hebusan angin yang selalu menemani mu.
Temanku yang sekarang sedang menahan kantuk untuk melewati ini...
Banyak yang masih akan berkawan denganmu, mentari itu menunggu celotehan penuh semangatmu, burung-burung itu menanti kicauan indahmu, bintang itu menunggu untuk ditatap penuh semangat olehmu, dan angin itu selalu berusaha menghembuskan kelembutan untukmu.
Lewati ini semua dengan baik, semua yang terjadi kini hanya akan jadi masalalu nantinya.
Lakukan sebisamu, sekuat kamu mampu, yakini diri sendiri, bahwa esokmu akan lebih indah daripada dia, kalian dan mereka. Bahwa yang kamu inginkan hanya 1, menatap hidup ini tanpa ada perasaan ragu, untuk menantang mereka, dengan segenap keberanianmu. Aku tau, kamu mampu....
Temanku yang kini sedang menata lagi semangatnya...
Bangunlah, berdiriah, berjalanlah, berlarilah! Sepanjang masih memiliki waktu, sepanjang telapak kaki mu masih kuat menopang tubuhmu, sepanjang masih bisa bernafas. Jangan disia-siakan, waktu kita itu tidak akan lama. Jangan buang-buang waktu untuk menyesali diri dan menguburkan dengan keterpurukan. Selama kita masih belum tau dimana garis finishnya, teruslah melangkah.
Tapi aku tau. Kesedihan nya masih sungguh tak terukur...
Untuk satu atau dua hal, bergembira bersamanya memang terasa sangat indah. Tapi apa menurutnya, ketika aku datang padanya, menyambut tangannya ketika dia jatuh, itulah yang terindah.
Hanya itu yang bisa aku lakukan, berjalan bersamanya yang masih berdarah-darah.
Entah sampai kapan, entah dengan cara apa dia mengobati semua ini. Suntikan semangat adalah yang sangat ia butuhkan. Dan tentunya doa...
Temanku yang malam ini masih ditemani tangisan,
Jangan pernah surut langkah ya! Asa itu masih ada, selama kita tidak pernah berhenti menyembah dan menyebut nama-Nya. Disana pasti ada jalan.
Ketahuilah, kesulitan ini pasti akan berakhir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar