Kamis, 08 Maret 2012

TULISAN 2 Bahasa Indonesia 2


1.    Tema Soft skill.

I.          Latar Belakang.
Dalam dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Di sekolah kita lebih diajarkan mengenai kemampuan akademik saja, sedangkan kemampuan non akademik kita tidak begitu diperhatikan. Sedangkan nantinya ketika kita berada di dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan, kita juga harus mampu beadaptasi dengan baik di dunia kerja. Kemampuan akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill.
Seringkali softskill ini kurang mendapat perhatian. Seorang siswa/mahasiswa tidak hanya sekedar perlu memiliki keterampilan teknis terkait pekerjaan yang diidamkan dan diincarnya. Kita tak boleh lupa bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja, melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah cukup. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar seseorang menuju sukses.

1.    Soft skill

Softskill adalah keterampilan yang tidak melekat pada jenis pekerjaan tertentu, semisal saja kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, dan kemampuan memotivasi diri. Keterampilan berinteraksi dan bekerjasama secara sinergi dengan orang lain juga merupakan bagian dari softskill. Softskill juga disebut keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif.
Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Sifat soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Sifat ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Tapi, sifat ini dapat berubah jika individu tersebut mau mengubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri. Softskill dibagi menjadi dua, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Sedangkan interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Secara rinci keterampilan tersebut adalah Intrapersonal Skill :
·         Transformasi karakter
·         Transformasi keyakinan
·         Manajemen perubahan
·         Manajemen stres
·         Manajemen waktu
·         Proses berfikir kreatif
·         Tujuan pengaturan & tujuan hidup
·         Dipercepat belajar teknik
·         Percaya Diri
·         Penilaian sifat, diri & preferensi
·         Kesadaran emosional
·         Kontrol diri
·         Kelayakan
·         Proaktif
Interpersonal Skill :
·           Keterampilan komunikasi
·           Keterampila motivasi
·           Keterampilan kepemimpinan
·           Keterampilan self-marketing
·           Keterampilan negosiasi
·           Keterampilan presentasi
·           Keterampilan berbicara di publik
·           Kesadaran politik
·           Memanfaatkan keragaman
·           Orientasi pelayanan
·           Empati
·           Manajemen konflik
·           Kerjasama tim, strategi
Untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. Umumnya kelemahan di softskill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Salah satu cara mengubahnya melalui learning by doing. Selain itu, juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Namun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain.
II.         Kesimpulan.
Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi. Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya. Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan, yang meliputi bagaimana anak didik terampil dalam menerapkan manajemen diri (berkomunikasi, memimpin, membina hubungan dengan orang lain, dan mengembangkan diri).

III.        Daftar Pustaka.



1 komentar:

  1. link alternatif sbobet terbaru tahun 2020.

    Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

    Klik >>>>>>> Daftar SBO

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    BalasHapus